DPW SWI Sumsel Kecam Pemberitaan Yang Menyudutkan Profesi Wartawan & LSM

DPW SWI Sumsel Kecam Pemberitaan Yang Menyudutkan Profesi Wartawan & LSM

Palembang, SWI112 Dilihat
Spread the love
Palembang, RK.com – Ketua DPW Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Sumatera selatan Alex Pandawalima didampingi sekretaris Novri Wardhana sangat mengecam keras ada nya video yang beredar di media sosial hari Sabtu tanggal (09/09/2023) yang dikirim oleh fakta real news tv yang dibacakan oleh host nya bernama Andi Razak effendi, video berdurasi satu menit empat puluh delapan detik terlihat jelas sang pemilik rumah makan tahu Sumedang yang berlokasi di jalan Palembang – Prabumulih ini sangat begitu menggebu dan penuh semangat menceritakan tentang banyaknya oknum yang mengatas namakan profesi wartawan dan oknum lembaga swadaya masyarakat yang setiap lewat pasti mampir dengan dalih minta uang rokok, atau uang bensin dan lain-lain,” Ucap Nawawi.

“Hampir setiap hari pak disini di hampiri mereka yang mengaku berprofesi wartawan dengan menunjukkan Kartu pers atau kartu media mereka yang sangat jelas kami lihat, bahkan ada yang membawa pacar datang kesini boro-boro mau bayar makanan yang sudah mereka pesan, ini malah pergi begitu saja tanpa ada rasa malu sedikit pun,” Ujarnya.

Di tambahkan oleh kang Nawawi dirinya pun kadang merasa heran serta ada rasa jenuh juga dengan ulah sang oknum yang membawa sebuah lembaga terhormat untuk memperjuangkan kepentingan dan mengawal semua kebijakan pembangunan yang mereka kotori dengan ulah seperti ini,” Ungkapnya.

Menanggapi permasalahan yang berkembang dalam video yang berdurasi 1,48 detik tersebut, ketua DPW SWI Sumsel Alex Pandawalima sangat menyayangkan beredarnya video tersebut bahkan membuat semua wartawan terpukul akibat video yang di unggah pada hari ini, dan jelas ini sangat menyalahi profesi jurnalistik serta melanggar kode etik,” Ujarnya.

“Selaku ketua DPW SWI Sumsel saya sangat menyayangkan beredarnya video tersebut apalagi dengan lantang nya pemilik rumah makan tahu Sumedang yang berlokasi di jalan lintas Palembang – Prabumulih ini tanpa ada rasa sedikitpun memikirkan terlebih dahulu apakah akan membuat ketersinggungan para kawan wartawan dan kawan LSM ketika hal tersebut di sampaikan ke publik,” Keluh Alex.

Ditambahkan Alex, “semeskinya sang pemilik rumah makan harus bersikap bijak sebab kalau memang menganggap kawan-kawan wartawan ini menjadikan usaha mereka merugi. akibat adanya ulah tersebut, kenapa tidak segera melaporkan ke pimpinan redaksi media mereka masing-masing, apalagi mereka telah mengisi buku tamu sebagai bukti bahwa mereka juga jelas menuliskan nama lengkap, asal media, bahkan tanda tangan dan nomor handphone yang bisa di hubungi jika sang oknum wartawan atau oknum LSM tersebut membuat pengusaha merugi, tidak usah di umbar ke media massa, itu artinya ibarat kita bersedekah bukan karena lillahitaala, akan tetapi ada jiwa ketidak ikhlasan dari apa yang telah di berikan sang pemilik kepada kawan-kawan, baik wartawan maupun LSM yang menerima budi kebaikan dari pemilik rumah makan tahu Sumedang ini,” Ucapnya.

Menanggapi pemberitaan yang beredar di video viral tentang adanya kejadian di rumah makan tahu Sumedang Prabumulih Sumatera Selatan, kaperwil media Brata post cabang Sumsel Karman ikut angkat bicara akan berita yang menurut beliau sangat membuat semua insan pewarta yang benar-benar profesional dalam menjalankan tugas kejurnalistikannya, pasti akan sangat marah bahkan terpukul.

“Kejadian yang ada di Prabumulih ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi kita semua selaku insan pewarta, apalagi ini menyangkut profesi semua wartawan yang ada di bumi Sriwijaya ini,” Ucap Karman.

Alex pandawalima selaku ketua DPW SWI Sumsel, meminta agar kiranya pihak rumah makan tahu Sumedang dapat memberikan konfirmasi terkait pemberitaan yang menyudutkan profesi kami selaku wartawan, dan saya berharap supaya pemilik rumah makan tahu Sumedang yang beralamat di jalan Trunojoyo Prabumulih ini untuk segera mengklarifikasi hal tersebut, agar tidak terjadi kesalah pahaman dan demi kebaikan kita semua,” Pungkasnya. (Red)

Bagikan