Saat dijumpai oleh awak media, Andespa menjelaskan awal pokok permasalahan kejadian tersebut tak ada asap kalau tak ada api, itulah pepatah yang tepat untuk kejadian yang menimpa Aidil.
“Saat saya ngobrol dari hati ke hati kepada Aidil yang diduga telah melakukan pengeroyokan terhadap saudara Doni, itu hal yang wajar saja tapi tidak boleh diulangi lagi,” ujar Andespa, Minggu (22/10/2023).
Aidil menjelaskan kepada saya, awal mula kejadian dugaan pengeroyokan, dimana Aidil pada saat itu mendapatkan keluhan dari pacar nya yang ber inisial “D”.
Selain itu, keluarga Aidil bersama jajaran pemerintah desa serta RT tersebut sudah 3 kali melakukan itikad baik dan siap menganti rugi semua biaya perawatan dan pengobatan nya sesuai dengan nota yang dari rumah sakit.
“Akan tetapi tidak juga menyelesaikan masalah. Karena pihak dari Keluarga Doni diduga berniat ingin melakukan pemerasan terhadap keluarga Aidil dengan meminta uang damai Rp. 25.000.000 yang sangat memberat kan keluarga Aidil,” lanjut Andespa.
“Ketika kami konfirmasi dengan ibu RT untuk menanyakan tentang kebenaran atas itikad baik dari keluarga Aidil, ibu RT telah membenarkan bahwa sudah 3 kali melakukan itikad baik tersebut dan telah dilaporkan kepada APH (Aparat Penegak Hukum).
Disamping itu juga para awak media juga mengkonfirmasi kepada Robet Macan selaku Ketua DPC Ormas GRIB Jaya Ogan Ilir terkait insiden tersebut dan langkah apa yang akan ditempuh.
“Kami telah menelusuri pokok permasalahan tersebut, secara real dan fakta di lapangan atas peristiwa kejadian saudara Aidil. Kami berharap pokok permasalahan ini segera diselesaikan secara kekeluargaan saja. Karena saudara Doni juga di duga telah melakukan pembully-an terhadap siswi yang berinisial “D” bahkan pernah di tinju oleh Doni,” ujar Robert.
“Di samping itu, keluarga Doni ini diduga telah berniat untuk melakukan pemerasan terhadap keluarga Aidil. Maka dari itu, Kami akan mengawal konflik ini sampai tuntas dan kami juga telah menyiapkan LBH (Lembaga Bantuan Hukum) untuk Aidil,” pungkas Robert. (JR)