Kegiatan ini merupakan upaya untuk memantapkan kolaborasi dan sinergi dalam mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan stok atau pasokan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri di Kabupaten OKI.
“Saya yakin dengan koordinasi dan sinergi yang mantap diantara seluruh stakeholder maka kita dapat melakukan seluruh upaya yang dimungkinkan untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan pengendalian inflasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024,” kata Asmar.
Dalam mengendalikan inflasi jelas Asmar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir telah menyusun Peta Jalan, Petunjuk Operasional Pengendalian Inflasi serta melaksanakan strategi 4K Pengendalian Inflasi.
“Strategi 4K Pengendalian Inflasi itu diantaranya Keterjangkauan Harga, Ketersedian Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif yang dikelas dalam ragam Inovasi,” ungkapnya.
Semua program inovasi itu, diharapkan Asmar akan mampu menjaga Inflasi dengan diperkuat kolaborasi antar pihak.
Kegiatan diisi dengan pemaparan oleh narasumber yang memberi masukan terhadap Langkah dan upaya pengendalian inflasi di OKI antara lain, Rahmadi Murwanto dari kantor perbendahraan negara Sumsel yang menjelaskan tentang penggunaan Belanja Tidak Terduga dalam Pengendalian Inflasi.
“Belanja Tidak Terduga (BTT) digunakan untuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi dan akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi masyarakat termasuk inflasi,” Jelas dia.
Pemda tambahnya perlu menyiapkan instrumen pendukung dalam penggunaan BTT tersebut.
Sementara Kepala BPS Provinsi Sumsel, Wahyu Yulianto memaparkan perkembangan inflasi dan deflasi Kabupaten OKI pada Januari 2024 lalu. Dimana tingkat inflasi Years on Years (y-on-y) Kabupaten OKI mencapai 4,92 persen sementara tingkat inflasi moon to moon diangka -0,11 persen.
“Berbagai indikator menunjukan kondisi sosial ekonomi di Kabupaten OKI terus menguat, namun perlu diantisifasi kenaikan harga jelang hari besar keagamaan,” terang Wahyu.
Sementara perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Ricky Perdana Gozali menyebut sejumlah dukungan BI yang dapat dikolaborasikan dengan Pemda dalam pengendalian inflasi.
“BI mempunyai sejumlah program yang dapat berkolaborasi dengan Pemda seperti gerakan budidaya, hilirisasi, perluasan pupuk organik, pemanfaatan alsintan serta kerjasama daerah,” Ujarnya. (Ril)