Hal ini diungkap Fatoni saat meninjau Lokasi Kebakaran Asrama SMA Negeri 3 Kayu Agung kabupaten OKI, Selasa, (7/5/2024). Fatoni turut prihatin atas musibah ini dan berharap hal ini seluruhnya dapat segera ditangani.
“Begitu dapat kabar dari Pak Pj Bupati OKI, saya segera koordinasikan dengan Pak Sekda dan Pak Asisten untuk dicek berapa kerugian dan kemudian dilakukan perencanaan anggaran untuk perbaikan,” Ujarnya.
Namun hal ini harus melalui prosedur, yaitu melalui pergeseran anggaran perencanaan pembangunan yang dapat dilakukan dengan cepat namun harus sesuai aturan. Untuk anggaran yang digunakan yaitu melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) yang bisa digunakan karena kebutuhan darurat dan mendesak sesuai kriteria yaitu karena bencana atau karena kerusakan sarana prasarana yang mengganggu pelayanan publik dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kerugian.
Pemanfaatan BTT jelas diatur berdasarkan Undang-Undang yaitu pengelola keuangan daerah dapat mengambil tindakan tertentu apabila sangat dibutuhkan di daerah termasuk kejadian seperti saat ini.
“Maka Anak-anak jangan patah semangat, fokus meningkatkan kapasitas dan menjadi sukses dan perbanyak ibadah. Bekali diri dengan sebaik-baiknya. Mari kita maksimalkan pendidikan di SMAN 3 ini untuk menghasilkan SDM-SDM berkualitas, unggul dan bermasa depan yang baik,” katanya.
Menurut Fatoni, SMA N 3 adalah salah satu model pendidikan ideal yaitu lembaga pendidikan yang dilengkapi asrama karena kesehariannya dipantau dimana dengannya bisa dilakukan pengajaran, pelatihan dan pengasuhan pengembangan kepribadian mental dan akhlak apalagi dilengkapi dengan ilmu agama.
Pj Bupati OKI, Ir. Asmar Wijaya, M.Si, ungkapkan terima kasih atas respon cepat dari Pj Gubernur Sumsel beserta jajaran atas perhatiannya untuk mendukung proses perbaikan gedung yang mengalami kebakaran. Dirinya berharap Pemprov Sumsel juga akan memberikan bantuan berbagai sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran di SMAN 3 Kayu Agung.
Sementara itu, Kepala SMAN 3 Kayuagung, H. Anis Joko Santoso, S.Pd., MM., melaporkan kronologi kejadian yaitu kebakaran asrama terjadi pada Sabtu, 4 Mei 2024 sekitar pukul 08.00 WIB di Gedung Asrama Putra.
Kebakaran diduga karena konsleting listrik pada kamar 36 lantai 2. Akibat kebakaran sekitar 24 kamar terbakar dan 11 kamar terdampak. Dan tidak ada korban jiwa. Pada saat kejadian terdapat 27 orang siswa yang menginap. Asrama ini biasanya digunakan oleh sekitar 162 siswa kelas 10 dan 11.
“Dampak kerugian yaitu aset negara berupa gedung permanen, seragam sekolah, barang pribadi dan ratusan eksemplar buku. Sebagai tindak lanjut sekolah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait penanganan pasca musibah,” tuturnya.
Beberapa langkah yang dilakukan yaitu pembelajaran daring pada minggu pertama dimulai 6 Mei 2024, selain itu sekolah juga menyiapkan asrama sementara beserta keperluan dengan memanfaatkan ruang aman bagi siswa putra untuk 50 siswa. Dan pemanfaatan Ruang Laboratorium bahasa, fisika, dan keterampilan sebagai cadangan.