OKI Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Eliminasi HIV/AIDS, TBC, dan Malaria

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar lokakarya untuk menyusun strategi terintegrasi dalam penanggulangan HIV/AIDS, TBC, dan Malaria (ATM), mendukung target eliminasi nasional tahun 2030.

Berita, KESEHATAN, OKI2480 Dilihat
Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, melangkah maju dalam upaya eliminasi HIV/AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria (ATM) dengan menyelenggarakan lokakarya penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan OKI pada Selasa, 1 Juli 2025, ini merupakan bagian integral dari komitmen nasional untuk mencapai eliminasi ATM pada tahun 2030.

Lokakarya ini bertujuan untuk mengoptimalkan sinergi lintas sektor dan memetakan sumber daya pendanaan yang tersedia. Sumber dana tersebut meliputi Dana Desa, Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/BUMD, sektor swasta, dan dana konvergensi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) non-kesehatan.

Staf Ahli Bupati OKI Bidang Kemasyarakatan dan SDM, H. Aris Panani, SP., M.Si., yang mewakili Bupati, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pencapaian target ini.

“Eliminasi ATM bukanlah tanggung jawab sektor kesehatan semata. Kita membutuhkan komitmen dan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk dunia usaha, organisasi non-pemerintah, dan pemerintah desa. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk mewujudkan masyarakat OKI yang sehat dan produktif,” tegas H. Aris Panani dalam sambutannya di Ruang Rapat Bende Seguguk I, Kantor Bupati OKI.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI, Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, menambahkan bahwa lokakarya ini menjadi momentum krusial untuk menyusun rencana yang berkelanjutan dan inklusif.

“Dokumen perencanaan ini harus benar-benar mencerminkan kebutuhan masyarakat dan mampu menggerakkan potensi sumber daya lokal,” tegas Iwan Setiawan.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi multisektor dalam pelaksanaan dan pengawasan program.

Peserta lokakarya diberikan pemahaman mendalam tentang skema pendanaan yang dapat dimanfaatkan, termasuk Dana Desa dan CSR. Diskusi kelompok difokuskan pada penyusunan rencana aksi daerah yang berbasis data epidemiologi terkini.

Dengan terselenggaranya lokakarya ini, diharapkan Kabupaten OKI dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya eliminasi ATM, mewujudkan target Ending A-T-M 2030 secara berkelanjutan dan kolaboratif. (Red)
Bagikan