Kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Muhammad Refly, MS., S.Sos., M.M., semakin mengukuhkan keseriusan inisiatif ini.
Refly dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi atas langkah inovatif SMPN 6 Kayuagung.
Ia menekankan pentingnya MPLS sebagai wahana internalisasi nilai-nilai karakter positif, kedisiplinan, dan budaya sekolah yang unggul. Lebih dari sekadar pengenalan fisik sekolah, MPLS harus menjadi pondasi pembentukan karakter siswa yang tangguh dan berakhlak mulia.

“MPLS harus menjadi benteng penguatan karakter dan pembentukan iklim sekolah yang ramah, bebas dari segala bentuk perundungan, kekerasan, dan diskriminasi. Deklarasi Sekolah Ramah Anak ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain di Kabupaten OKI,” tegas Refly.
Deklarasi SRA ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh stakeholder sekolah: kepala sekolah, guru, siswa, perwakilan orang tua, dan komite sekolah.
Komitmen tersebut meliputi pencegahan segala bentuk kekerasan, penghormatan penuh terhadap hak anak, dan upaya maksimal menciptakan suasana belajar yang mendukung perkembangan optimal peserta didik.
“Kami berkomitmen menjadikan sekolah ini sebagai tempat yang aman, menyenangkan, dan membentuk karakter siswa yang tangguh serta berakhlak mulia,” tegas H. Evi Febriastuti.
Acara MPLS yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri oleh pengurus komite sekolah dan para orang tua siswa baru, berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan.
Dengan deklarasi SRA ini, SMPN 6 Kayuagung menunjukkan kesiapannya berkontribusi dalam gerakan nasional menuju Indonesia Layak Anak 2030. (Red)