Terkait pembangunan tanggul gajah, akan dibangun sepanjang 38 kilometer dan pagar kejut sepanjang 10 kilometer di wilayah yang sering dilalui gajah.
Selain pembangunan tanggul fisik, juga menanam tanaman yang tidak disukai gajah di perbatasan permukiman. Tanaman tersebut meliputi kakao, kelengkeng, mangga, manggis, matoa, petai, rambutan, sawo, serai wangi, dan sukun timun.
BKSDA Sumsel juga mendorong pembentukan desa mandiri konflik sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi potensi interaksi dengan gajah.
Sebagai bentuk keseriusan, juga telah didirikan Posko Pagarapat di Air Sugihan. Tim terdiri dari mahout (pawang gajah), polisi kehutanan, tenaga pendamping, dan gajah binaan. (Lisin)