Musi Banyuasin: Model Pertanian Berkelanjutan dan Jejak Karet Tertelusur Mendunia

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pimpin transformasi pertanian berkelanjutan, menginspirasi dunia dengan sistem pelacakan karet yang terintegrasi.

Spread the love
Musi Banyuasin, Radar Keadilan – Komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam membangun pertanian berkelanjutan dan memastikan ketertelusuran komoditas karetnya telah menarik perhatian dunia.

Partisipasi aktif Muba dalam forum internasional menempatkannya sebagai model bagi daerah lain dalam menerapkan praktik pertanian ramah lingkungan dan inklusif.

Dalam dua forum penting baru-baru ini, Dialog Teknis Regional ke-3 (RTD#3) secara daring pada 23 Juli dan Dialog Yurisdiksi Komoditas Karet di Sekayu pada 9-10 Juli, Muba berkolaborasi dengan pemangku kepentingan global, termasuk Uni Eropa, Jerman, dan negara-negara ASEAN.

Forum ini membahas strategi untuk meningkatkan keberlanjutan dan transparansi dalam rantai pasok komoditas pertanian.

Bupati Muba, H. M. Toha, SH, menekankan komitmen daerahnya untuk memberdayakan petani.

“Kami memastikan praktik pertanian di Muba legal, tertelusur, dan ramah lingkungan, guna mewujudkan petani yang berdaulat dan berdaya saing di pasar global,” tegas Bupati Toha dalam RTD#3.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Kyai Rohman saat membuka Dialog Komoditas Karet di Sekayu: “Kami mendorong petani karet Muba untuk menembus pasar global tanpa mengorbankan hak dan integritas lahan mereka.”

Kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Muba, melalui Pusat Unggulan Kawasan Lestari (PUKL), dengan Solidaridad, IBCSD, TFA, dan CSP telah menghasilkan sistem pelacakan komoditas yang kuat.

Implementasi sistem ini, termasuk simulasi e-STDB dan geotagging lahan di Desa Bandar Jaya, menunjukkan komitmen nyata Muba dalam mewujudkan transparansi dan keberlanjutan.

Apresiasi tinggi datang dari Delegasi Uni Eropa yang menyebut Muba sebagai “model yurisdiksi sub-nasional yang siap menjawab tantangan EUDR dan perdagangan global berbasis keberlanjutan.”

Keberhasilan Muba ini menjadi bukti bahwa pertanian berkelanjutan dan ketertelusuran komoditas dapat berjalan beriringan, memberikan dampak positif bagi petani dan lingkungan.

Muba membuktikan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab adalah mungkin. (*/Desi)

Bagikan

BERITA TERKAIT