Rapat Paripurna DPRD OKI, Jum’at lalu, (13/6/2025) mengungkapkan realita ini dengan jelas. Pembahasan dua rancangan peraturan daerah (raperda) strategis beririsan dengan diskusi tajam mengenai isu-isu krusial yang mengancam kesejahteraan masyarakat.
Menuju OKI yang Lebih Sejahtera: RPJMD dan RTRW sebagai Peta Jalan
Wakil Bupati OKI, Supriyanto, S.H., menekankan komitmen Pemkab OKI pada good governance dan pembangunan berkelanjutan.
Dua raperda yang diusulkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2025-2045, diharapkan menjadi “peta jalan” menuju OKI yang lebih maju dan sejahtera.
Supriyanto berharap DPRD memberikan masukan yang konstruktif untuk penyempurnaan kedua raperda ini.
Ancaman di Balik Kilau: Hiburan Malam, Sarang HIV/AIDS dan Peredaran Narkoba
Mengutip paparan dr. Gede, Sasongko menekankan perlunya tindakan tegas dan terukur untuk menertibkan tempat hiburan malam yang melanggar aturan.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah,” tegas Sasongko, “semua elemen masyarakat harus terlibat aktif.”
Konflik Manusia-Gajah di Air Sugihan: Mencari Solusi Berkelanjutan
Lebih lanjut, konflik antara manusia dan gajah di Kecamatan Air Sugihan semakin mengkhawatirkan. Anggota DPRD OKI Fraksi PAN, Budiman, mengingatkan bahwa solusi sementara tidak cukup efektif.
Budiman mendesak solusi sistematis, yakni hibah 200 hektar lahan konsesi Sinarmas Group untuk dijadikan zona pakan gajah.
Wakil Bupati Supriyanto merespon positif usulan tersebut dan berkomitmen untuk berkoordinasi dengan pihak perusahaan, pemerintah provinsi, dan Kementerian terkait.
“Keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Rapat Paripurna DPRD OKI telah mengungkap dilema yang dihadapi Kabupaten OKI: mewujudkan pembangunan berkelanjutan di tengah ancaman serius dari berbagai masalah sosial.
Kolaborasi dan komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, dari tingkat lokal hingga nasional, sangat krusial untuk mengatasi masalah ini dan membangun OKI yang lebih aman, sehat, dan sejahtera.
Keberhasilan pembangunan di OKI bergantung pada kemampuan untuk menyeimbangkan ambisi pembangunan dengan kebutuhan nyata masyarakat dan kelestarian lingkungan. (Red)