Lebih dari sekadar seremoni tahunan, HARGANAS 2025 di OKI menjadi momentum strategis untuk mengokohkan komitmen pembangunan keluarga.
Hadir dalam upacara tersebut jajaran Forkopimda, kepala OPD, tokoh masyarakat, dan perwakilan keluarga dari seluruh penjuru OKI. Bupati Muchendi Mahzareki menegaskan pentingnya peran keluarga dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan kesenjangan sosial.
“Tema nasional HARGANAS tahun ini, ‘Dari Keluarga untuk Indonesia Maju,’ mengingatkan kita bahwa pembangunan nasional dimulai dari unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga,” tegas Bupati Muchendi. “Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi cerdas, sehat, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di era global.”
Ia menekankan tiga pilar utama penguatan keluarga: peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, peningkatan kesehatan keluarga, dan penguatan ekonomi keluarga.
“Dalam pendidikan, keluarga perlu dibekali keterampilan adaptif dan bijak dalam memanfaatkan teknologi. Jangan sampai teknologi menjauhkan, melainkan mempererat hubungan keluarga,” ujarnya.
Di sektor kesehatan, Bupati menekankan pentingnya menjaga kesehatan keluarga sejak dini, khususnya dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah stunting. Pemerintah daerah, katanya, mendukung penuh program BKKBN dalam membangun keluarga sehat.

“Kemandirian ekonomi keluarga merupakan kunci memutus rantai kemiskinan,” tegas Bupati Muchendi, seraya mendorong program pemberdayaan dan pelatihan ekonomi keluarga.
Untuk memperkuat langkah tersebut, Bupati Muchendi menyebutkan sejumlah program strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan BKKBN, seperti GENTING, TAMASYA, GATI, SIDAYA, dan SuperApps Keluarga. Program-program ini bertujuan memberikan layanan dan konsultasi digital berbasis keluarga.
Bupati Muchendi mengajak sinergi semua pihak – pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha – untuk membangun keluarga tangguh.
“Pembangunan dimulai dari rumah, dari keluarga. Masa depan Indonesia dimulai dari sana,” tutupnya. (Red)