Acara ini menjadi wadah untuk menampilkan kekayaan budaya Nusantara sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.

Ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar TK/PAUD hingga SMA/SMK, paguyuban Nusantara, perwakilan kecamatan, dan perangkat daerah, memukau masyarakat dengan penampilan yang merepresentasikan keberagaman budaya Indonesia. Kostum, seni tari yang mempesona, dan teatrikal yang menghibur menjadi daya tarik utama karnaval ini.
Beragam adat dan budaya dari Jawa, Minang, Sunda, Sumatera Utara, Bali, Madura, Banten, Lombok, dan daerah lainnya di Tanah Air turut ditampilkan, menciptakan harmoni visual yang memanjakan mata.
“Karnaval ini adalah wujud cinta kita pada tanah air. Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal Indonesia melalui keragaman seni dan budaya yang kita miliki,” ujar Bupati OKI, H. Muchendi, saat menyambut para peserta karnaval, Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut, Bupati Muchendi menekankan bahwa karnaval budaya ini juga menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan di Kabupaten OKI yang majemuk.
“Keberagaman ini adalah kekuatan kita untuk membangun OKI yang lebih baik,” tegasnya.
Karnaval dimulai dengan barisan siswa TK dan PAUD yang menggemaskan, diikuti oleh penampilan memukau dari grup drumband. Barisan pembawa bendera merah putih menambah khidmat suasana, sebelum akhirnya kontingen dengan kostum-kostum kreatif mulai berparade, memvisualisasikan keragaman budaya di Ogan Komering Ilir.
Tidak ketinggalan, sastra tutur cang incang dan tradisi midang morge siwe menjadi tontonan menarik bagi ribuan warga yang memadati sepanjang rute karnaval, dari Taman Segitiga Emas Kayuagung menuju Gedung Kesenian.
Kontingen Kecamatan Kota Kayuagung, misalnya, mengusung tema adat Morge Siwe lengkap dengan kostum dan kereta juli yang diarak keliling kota, mendapatkan perhatian khusus dari penonton.
Kendaraan hias dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut memeriahkan karnaval dengan menampilkan berbagai produk layanan dan hasil pembangunan.
Laila, seorang warga Teluk Gelam, mengaku selalu antusias menantikan acara karnaval setiap tahunnya.
“Ini acara agustusan yang paling saya tunggu. Selain senang melihat paradenya, saya juga bisa menambah wawasan tentang keragaman seni budaya OKI,” ungkapnya.
Tidak hanya menyajikan panggung budaya, karnaval ini juga menghidupkan perekonomian lokal melalui bazar UMKM yang digelar di Gedung Kesenian Kayuagung. Berbagai produk lokal, mulai dari kuliner hingga kerajinan kreatif, menarik perhatian pengunjung.
Bazar ini menjadi wadah promosi dan pemasaran yang efektif bagi pelaku usaha mikro di OKI. Ramainya pengunjung dari dalam dan luar kota Kayuagung memberikan dampak positif bagi geliat perekonomian lokal.
“Alhamdulillah, penjualan meningkat pesat selama acara berlangsung. Banyak pengunjung dari luar Kayuagung yang berbelanja,” kata Sulastri, seorang pelaku UMKM kuliner lokal di kawasan taman kota Kayuagung, dengan wajah sumringah.
Karnaval Budaya OKI tahun ini bukan hanya menjadi perayaan kemerdekaan yang meriah, tetapi juga momentum untuk memperkuat identitas budaya Nusantara dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Semangat kebersamaan dan gotong royong yang tercermin dalam acara ini menjadi modal penting untuk membangun OKI yang lebih maju dan sejahtera. (*/Red)