Program ini menjadi langkah strategis Pemkab OKI dalam menghadapi era aging population, di mana jumlah penduduk lansia meningkat signifikan.
Wakil Bupati OKI, Supriyanto, SH, menegaskan bahwa program ini adalah jawaban atas tantangan demografis yang akan dihadapi Indonesia.
“Ledakan penduduk usia lanjut harus menjadi perhatian kita bersama. Pemerintah dan masyarakat ditantang untuk memastikan para lansia dapat hidup berkualitas dan tetap produktif,” ujarnya dalam sambutannya.
Penghargaan untuk Tokoh Inspiratif
Acara peluncuran juga diwarnai dengan pemberian penghargaan Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, Bermartabat) kepada Hj. Tartila Ishak Mekki dan Hj. Idje Farida Haitami.
Sekolah Lansia: Solusi Nyata untuk Lansia Produktif
Kepala DPPKB OKI, Zulpikar, menjelaskan bahwa Sekolah Lansia bertujuan untuk mewujudkan lansia yang SMART dan bahagia di masa tua.
“Melalui sekolah lansia, kami ingin membina para lansia dengan memberikan fasilitas dan pendampingan yang mencakup tujuh dimensi kehidupan, yaitu spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, vokasional, dan lingkungan,” jelasnya.
Program ini mencakup 12 kali pertemuan tatap muka yang diadakan 1-2 kali setiap bulan. Setiap pertemuan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, ceramah agama, pelatihan keterampilan usaha budidaya dan pengolahan ikan, urban farming, hingga kegiatan ekonomi produktif. Program ini akan diakhiri dengan wisuda sekolah lansia.
Saat ini, telah terbentuk 18 Sekolah Lansia di seluruh kecamatan se-Kabupaten OKI, dengan 6 kecamatan prioritas sebagai sekolah lansia percontohan :
- Sekolah Lansia Permata Senja – Desa Pengarayan, Kecamatan Tanjung Lubuk
- Sekolah Lansia Mutiara Senja – Desa Ulak Ketapang, Kecamatan Teluk Gelam
- Sekolah Lansia Elok – Desa Pedamaran 2, Kecamatan Pedamaran
- Sekolah Lansia Harapan Mulya – Desa Teloko, Kecamatan Kayuagung
- Sekolah Lansia Sinar Harapan – Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang
- Sekolah Lansia Matahari Bersinar – Desa Jejawi, Kecamatan Jejawi

“Harapan kami, keenam sekolah percontohan ini menjadi model pembelajaran lansia yang inspiratif dan menular ke seluruh kecamatan di OKI,” harap Zulpikar.
Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Evi Silviani, S.Sos., MM, memberikan apresiasi atas langkah Pemkab OKI dalam menjalankan program Sekolah Lansia secara sistematis dan menyeluruh.
“Kami melihat OKI menjadi salah satu kabupaten yang paling siap mengimplementasikan program Sekolah Lansia. Tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, tapi benar-benar menjadi wadah pembelajaran dan pemberdayaan,” ujarnya.
Evi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan program ini.
“Sekolah Lansia bukan hanya tentang pendidikan bagi usia lanjut, tetapi bagian dari gerakan nasional pembangunan keluarga. Dengan sinergi pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan lansia yang berdaya, bahagia, dan bermartabat,” pungkasnya.
Dengan program Sekolah Lansia “OKI GAS”, Pemkab OKI tidak hanya memberikan harapan baru bagi para lansia, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk generasi emas yang sehat, mandiri, dan produktif.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan aging population. (*/Red)