“Oknum TNI Diduga Terlibat Penganiayaan Kades, DPRD Sumsel Geram: Usut Tuntas!”

DPRD Provinsi Sumsel Siap Bawa Kasus ke Jalur Hukum, Soroti Tanggung Jawab Perusahaan

KRIMINAL, OKI, POLITIK2129 Dilihat
Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan Kasus penganiayaan yang menimpa Kepala Desa (Kades) Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Komarudin, S.E., M.M., bersama saudaranya, Zainal Abidin, memicu reaksi keras dari anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jauhari A Karim, A.Ma.

Insiden yang diduga melibatkan oknum anggota TNI dan keamanan perusahaan di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8 pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB ini, mendapat perhatian serius dari wakil rakyat tersebut.

“Jika terbukti ada oknum karyawan perusahaan yang terlibat, baik memfasilitasi maupun memprovokasi, kami tidak akan tinggal diam. Sebagai wakil rakyat, saya akan membawa persoalan ini ke jalur hukum,” tegas Jauhari, yang akrab disapa Mas Joe, pada Selasa (21/10/2025).

Tidak hanya itu, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini juga akan menyoroti aspek administrasi dan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan, serta kewajiban terkait plasma.

“Akan kita pelajari lebih dalam mengenai hal ini,” tambahnya.

Mas Joe juga mendesak Denpom Kodam II/Sriwijaya untuk segera bertindak dan menindaklanjuti kasus ini dengan serius, terkait dugaan keterlibatan oknum TNI.

“Kami dari DPRD Provinsi Sumatera Selatan meminta Ketua untuk memfasilitasi pertemuan dengan Pangdam Sriwijaya guna mengadukan kasus ini,” ujarnya.

Menurut keterangan Komarudin, penganiayaan bermula saat ia menerima laporan dari warga tentang penangkapan salah seorang warga di area PT Wirmar.

Sebagai Kades, ia mendatangi lokasi untuk mengklarifikasi informasi tersebut.

“Saya datang dan memperkenalkan diri sebagai Kepala Desa Cahya Bumi. Namun, oknum anggota TNI dan keamanan perusahaan langsung melakukan pemukulan dan pengeroyokan. Kakak saya yang merekam kejadian itu juga menjadi korban pengeroyokan, bahkan ponselnya dirampas,” ungkap Komarudin.

Setelah kejadian, Komarudin dan kakaknya dibawa ke kantor perusahaan dan kembali mendapat perlakuan kasar sebelum akhirnya diselamatkan oleh anggota kepolisian yang datang ke lokasi.

Mereka kemudian dibawa ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan perawatan medis.

Dr. Nikolas dari RSUD Kayuagung membenarkan bahwa pihaknya telah memeriksa kedua korban.

“Benar, saya memeriksa Komarudin dan Zainal. Keduanya mengalami memar di bagian wajah dan dada. Akibat luka-luka tersebut, aktivitas mereka kemungkinan akan terganggu untuk beberapa waktu ke depan,” jelasnya.

Pihak Kodim 0402/OKI-OI melalui jajaran perwira intelijen dan operasional menyatakan telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan mediasi dan klarifikasi terkait kejadian tersebut.

Tim yang terdiri dari Lettu Kav Adam (Danunit Intel Kodim OKI), Lettu Arm Zolimin (Pasi Intel Kodim OKI), dan Lettu Czi Gerfani (Pasi Ops Kodim OKI), beserta anggota unit intel dan Babinsa setempat, berupaya memastikan situasi tetap kondusif dan mencari kebenaran terkait dugaan keterlibatan oknum dalam peristiwa penganiayaan ini.

Kasus ini menjadi sorotan utama, menuntut penegakan hukum yang tegas dan transparan. DPRD Sumsel berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas, memastikan keadilan bagi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku(*/Red)

banner"3000x250"title"3000x250"
Bagikan