“Gajah Mada” Masa Depan Lahir di Muba! Turnamen Catur Semarakkan HUT RI ke-80

105 Peserta Adu Strategi, Bupati Muba Tekankan Sportivitas, Lahirkan Bibit Unggul Catur

Spread the love
Musi Banyuasin, Radar Keadilan – Auditorium Pemkab Musi Banyuasin mendadak menjadi arena pertempuran sengit. Bukan pertempuran fisik, melainkan adu kecerdasan di atas 64 kotak hitam putih.

Turnamen catur, yang diikuti 105 peserta, menjadi salah satu magnet dalam rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Bumi Serasan Sekate, Kamis (14/8/2025).

Suasana tegang namun penuh semangat persaudaraan, mewarnai setiap sudut ruangan. Para pecatur, dari berbagai kalangan, tampak serius memutar otak, mencari celah untuk menaklukkan lawan.

“Ini bukan sekadar lomba, tapi juga ajang silaturahmi dan mengasah kemampuan berpikir strategis,” ujar salah seorang peserta, sebelum memulai pertandingan.

Asisten Setda Muba: “Junjung Tinggi Sportivitas!”

Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Muba, Ardiansyah SE MM PhD CMA, secara resmi membuka turnamen tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sportivitas dalam setiap kompetisi.

“Siapa tahu, dari turnamen ini lahir bibit-bibit unggul catur yang bisa mengharumkan nama Muba di kancah nasional maupun internasional. Yang terpenting, junjung tinggi sportivitas dan semangat persaudaraan,” pesannya.

Ardiansyah juga berharap, berbagai lomba yang digelar Pemkab Muba dapat memotivasi ASN dan masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Ketua Pelaksana: “Lahirkan Atlet Catur Berprestasi!”

Ketua Pelaksana, Riki Junaidi AP MSi, melaporkan bahwa turnamen catur kali ini diikuti oleh 52 peserta dari 28 instansi, serta 54 peserta kategori umum.

“Kami berharap, kejuaraan ini dapat menjadi wadah untuk menjaring atlet-atlet catur potensial yang bisa membawa nama baik Muba di masa depan,” harapnya.

Semarak HUT RI di Muba: Lebih dari Sekadar Catur

Selain turnamen catur, perayaan HUT RI ke-80 di Muba juga dimeriahkan dengan berbagai lomba menarik lainnya, seperti olahraga tradisional, baris-berbaris, dan kompetisi kreatif yang melibatkan ASN maupun masyarakat umum. (Desi)
Bagikan