Kegiatan ini bertujuan memperkuat sistem teritorial TNI AD dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya di wilayah Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir yang menghadapi tantangan kompleks.
Letkol Inf Yondri Bakti, Dandim 0402/OKI-OI, dalam sambutannya memaparkan kondisi terkini kedua kabupaten tersebut.
Ia menyoroti tingginya angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, yang sebagian besar disebabkan oleh status kepemilikan lahan yang tidak jelas dan banyaknya lahan tidur.
“Untuk mengatasi hal ini,” tegas Dandim, “kita perlu mempotensialkan lahan terbengkalai untuk mendukung program ketahanan pangan. Sebagian besar wilayah OKI-OI merupakan daerah rawa, sehingga program optimalisasi lahan dan cetak sawah sangat relevan.”
Ia juga mengakui kendala kekurangan personel, dengan rasio 60% kebutuhan yang belum terpenuhi, mengingat luas wilayah dan beban kerja Babinsa yang masih menangani hingga lima desa.
Letkol Inf Basuki Rahmat, S.Ag., M.P.A., Ketua Tim Pusterad, menekankan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari upaya TNI AD untuk memperkuat sistem teritorial di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan TNI AD dalam menjalankan tugas pokoknya dan mendukung pembangunan nasional,” ujarnya.
Bimtek ini diikuti oleh Dandim 0402/OKI-OI, Kasdim OKI Mayor CKE Jauhari, Danramil, PJU Makodim, dan Babinsa.
Bimtek dari Pusterad kepada Kodim 0402/OKI-OI merupakan langkah strategis TNI AD dalam memperkuat sistem teritorial dan mendukung pembangunan nasional di tengah tantangan karhutla dan kebutuhan akan ketahanan pangan. Keberhasilan program ini akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Sumsel. (*/Red)