Seorang karyawan PT SAML, LV (26), ditemukan tewas mengenaskan di areal perkebunan sawit Jalur 25, Kecamatan Air Sugihan, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 08.15 WIB.
Diduga kuat, korban meregang nyawa akibat tikaman yang dilakukan oleh rekannya sendiri, TR (35), yang juga bekerja di perusahaan yang sama.
Kronologi Berdarah: Dari Tagihan Utang Rokok Berujung Maut
Menurut informasi yang dihimpun, kejadian bermula pada Minggu (16/11/2025) malam, sekitar pukul 19.00 WIB, ketika korban meminjam sepeda motor dengan tujuan menemui terduga pelaku untuk menagih utang rokok.
Keduanya kemudian pergi ke lokasi perkebunan dengan menggunakan sepeda motor.

“Setibanya di lokasi kejadian, pelaku secara tiba-tiba menusuk korban yang saat itu masih berada di atas motor,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.
Penangkapan Cepat: Pelaku Dibekuk dalam Hitungan Jam
Aparat kepolisian bergerak cepat setelah menerima laporan kejadian tersebut. Hanya dalam hitungan jam, tepatnya pada pukul 14.00 WIB, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolsek Air Sugihan.

“TR mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bahwa motif pembunuhan adalah karena merasa kesal lantaran sering ditagih utang oleh korban,” ungkap Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto SH., SIK., MH, dalam keterangan resminya.
Tindakan Tegas Kepolisian: Proses Hukum Berjalan
Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto SH., SIK., MH, menegaskan bahwa pihaknya akan memproses kasus ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Lebih lanjut, Kapolres mengapresiasi respons cepat dari jajaran Polsek Air Sugihan yang berhasil mengamankan pelaku pada hari yang sama.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan secara baik-baik tanpa melakukan tindakan kekerasan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ancaman Hukuman Berat Menanti Pelaku
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 340 dan 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Pesan Moral: Hindari Kekerasan, Utamakan Musyawarah
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengedepankan musyawarah dan menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan setiap permasalahan.
Jangan biarkan emosi sesaat merenggut nyawa dan menghancurkan masa depan. (*/Red)






