Melalui Munas SWI 2026 yang akan digelar pada Mei mendatang, organisasi profesi ini menegaskan komitmennya untuk membangun Indonesia berkelanjutan dengan mengintegrasikan program ekonomi hijau dan ketahanan pangan nasional.
Gerakan ini tidak sekadar wacana, melainkan sebuah inovasi strategis yang mengedepankan aksi nyata dan kolaborasi lintas sektor.
Gagasan besar ini didukung penuh oleh Rochmad Taufiq, DPD Kudus sekaligus pemilik Banana Garden Kudus. Ia dikenal sebagai inovator ekonomi hijau melalui konsep integrated farming “Nabung Pisang” dan “Nabung Ayam”.
Rochmad rutin berdiskusi dengan Prof. Dr. Ir. Supriyat Nasir, M.B.A., tokoh nasional yang berpengaruh dalam strategi ekonomi kerakyatan, untuk merumuskan solusi ekonomi rakyat berbasis lingkungan yang mampu menjawab persoalan ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Hasil diskusi intens ini kemudian diambil sebagai bagian dari rangkaian program resmi Munas SWI 2026 di Boyolali. Gagasan ini memiliki payung kelembagaan yang kuat dan didorong secara nasional sebagai bagian dari upaya merealisasikan visi Indonesia hijau dan mandiri.
Dalam rapat internal, pengurus menegaskan bahwa peran pers saat ini harus lebih dari sekadar menyampaikan berita. Pers harus mampu menginspirasi, mengedukasi, dan menggerakkan masyarakat.
Plt Ketum/Sekjen SWI, Ir. Hery Budiman, menyatakan, “SWI ingin memastikan pers menjadi motor utama dalam mendorong perubahan, khususnya dalam isu strategis bangsa seperti ekonomi hijau, ketahanan pangan, dan pemberdayaan desa.”
Ia menambahkan, melalui gerakan ini, SWI akan mendorong program penghijauan desa, penguatan UMKM hijau, kampanye ketahanan pangan, serta pendampingan publikasi yang memberdayakan petani dan komunitas desa.
- Rapat Panitia Munas di Jakarta (27 November 2025): Mematangkan tema besar “Pers Mengabdi untuk Negeri” dan arah gerakan penghijauan nasional.
- Rapat Koordinasi Wilayah Jawa Tengah: Mengumpulkan seluruh DPD dari berbagai kabupaten, termasuk Boyolali, Kudus, Pemalang, Karanganyar, Jepara, dan Blora di kantor DPD Kudus. Rapat ini menegaskan Jawa Tengah sebagai pusat kekuatan nasional dalam gerakan hijau dan pemberdayaan media.
Munas SWI 2026 akan menjadi momentum peluncuran berbagai program strategis, seperti:
- Program Nabung Pisang Nasional: Gerakan ekonomi hijau berbasis pertanian rakyat, dengan potensi tunas pisang sebagai mesin ekonomi cepat dan merakyat.
- Program Pengembangan Komoditas: Jagung 20.000 hektar, vanili 200 hektar, serta pengembangan wood pellet dan silase nasional.
- Integrasi Pisang dan Ternak Ayam: Model usaha berkelanjutan yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan.
- Gerakan Penghijauan Nasional: Melibatkan pemerintah daerah, TNI, Polri, stakeholder, akademisi, dan media.
Dalam Rakorwil di Kudus, seluruh perwakilan DPD dari berbagai daerah menegaskan kesiapan Jawa Tengah menjadi pusat kekuatan dan contoh keberhasilan gerakan hijau nasional.
Penyelarasan gerakan penghijauan, edukasi publik, publikasi pembangunan desa, dan penguatan organisasi menjadi fokus utama menjelang Munas.
Gerakan ekonomi hijau yang didukung penuh oleh SWI tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
Melalui Munas SWI 2026, pers diharapkan mampu menjadi motor utama dalam menanamkan harapan baru, menciptakan perubahan nyata, dan melahirkan masa depan berkelanjutan bagi Indonesia.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama, gerakan ini akan menjadi tonggak penting dalam transformasi bangsa menuju Indonesia yang lebih hijau, mandiri, dan sejahtera. (*/Hum DPP SWI/Red)











