Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, terjun langsung melakukan serangkaian pertemuan intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga pusat di Jakarta.
Tujuannya adalah mengamankan dukungan program strategis agar pembangunan di OKI tetap berjalan optimal.

“Ini adalah langkah konkret untuk mensinkronkan program pusat dan daerah. Meskipun ada penurunan TKD, kami memastikan OKI tetap mendapatkan dukungan program-program strategis yang vital,” ujar Bupati Muchendi usai pertemuan dengan Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Fokus Pembahasan: Infrastruktur, RTLH, dan Kampung Nelayan
Dalam pertemuan dengan Kepala BP Taskin, Budiman Sujatmiko, pembahasan difokuskan pada dukungan pendanaan untuk pembangunan infrastruktur dasar, sanitasi dan air bersih, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta penguatan ekonomi masyarakat.

“Kami telah mengusulkan delapan desa dari empat kecamatan di OKI untuk program KNMP ini. Kami sangat berharap BP Taskin dapat mengawal usulan ini agar segera terealisasi,” tambah Muchendi.
Intervensi Sembilan Sektor Strategis dari BP Taskin
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menegaskan komitmen lembaganya untuk melakukan intervensi di sembilan sektor strategis yang meliputi pangan, hunian, pengolahan, industri kreatif, kesehatan, digital, pendidikan, transportasi, dan energi terbarukan.

“Pendekatan ini dirancang untuk menggerakkan ekonomi masyarakat miskin secara langsung dan berkelanjutan,” jelas Budiman.
Pola pemberdayaan pertanian juga menjadi fokus utama, dengan identifikasi langsung warga miskin dan pemberian bantuan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

“Jika warga memiliki lahan, kami akan memberikan alat dan mesin pertanian. Jika lahannya sempit, kami akan membantu dengan ternak ayam sebanyak 50 ekor. Dalam dua tahun, diharapkan mereka dapat keluar dari garis kemiskinan,” ungkap Zaidirina.
Program ini akan diuji coba sebagai pilot project di sepuluh kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, namun dipimpin oleh kepala daerah yang dianggap progresif.

“Tujuannya bukan hanya menyalurkan bantuan, tetapi mengubah struktur ekonomi lokal melalui pertanian rakyat dan usaha kecil,” tegasnya.









