Sentuhan Empati Bupati Muchendi: Ruqhayah, Balita Penyintas Atresia Ani, Siap Jalani Operasi di RSMH

Bupati OKI Gerak Cepat, Pastikan Ruqhayah Mendapatkan Perawatan Medis Terbaik

Berita, KESEHATAN, OKI, SOSIAL2141 Dilihat
Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan Di tengah keterbatasan ekonomi dan kondisi medis yang langka, secercah harapan muncul bagi Ruqhayah Ibnu Khumairah, balita berusia empat tahun asal Desa Ulak Depati, Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Ruqhayah, yang menderita atresia ani sejak lahir, akan segera menjalani operasi di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, berkat sentuhan empati dan gerak cepat Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, S.E., M.Si.

Kisah Ruqhayah, yang lahir tanpa lubang anus dan telah kehilangan ibunya, menyentuh hati banyak pihak.

Ia tinggal bersama ayahnya, Rico (27), seorang buruh bangunan, dan neneknya yang mengalami kelumpuhan.

Keterbatasan ekonomi sempat menghambat upaya pengobatan Ruqhayah.

Namun, harapan itu kembali menyala ketika Bupati Muchendi mengunjungi kediaman Ruqhayah pada Jumat (26/9/2025).

“Yang terpenting, ananda mendapatkan perawatan medis yang optimal hingga pulih sepenuhnya. Kami akan memantau proses pengobatan, termasuk operasi lanjutan, agar ananda tidak lagi mengalami gangguan kesehatan,” ujar Bupati Muchendi dengan penuh kepedulian.

Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, S.E., M.Si., menunjukkan kepeduliannya dengan mengunjungi Ruqhayah Ibnu Khumairah, balita penyintas atresia ani, di kediamannya di Desa Ulak Depati, OKI, memberikan semangat dan harapan bagi kesembuhannya./radarkeadilan.com

Keesokan harinya, Sabtu (27/9/2025), Ruqhayah dirujuk ke rumah sakit Bunda Palembang, dan selanjutnya dirujuk ke RSMH Palembang untuk menjalani operasi kolostomi. Prosedur ini merupakan tahapan awal sebelum operasi rekonstruksi saluran pencernaan.

Kepala Dinas Kesehatan OKI, H. Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, memastikan bahwa pendampingan penuh akan diberikan kepada Ruqhayah dan keluarganya.

“Kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan. Tim pendamping dari Dinkes akan terus memantau kondisi medis dan membantu keperluan administratif keluarga selama proses pengobatan berlangsung,” jelasnya.

Selain bantuan medis, Pemerintah Kabupaten OKI juga memberikan bantuan disabilitas berupa kursi roda anak, sembako, dan perlengkapan tidur. Nenek Ruqhayah juga telah terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Lansia.

Rico, ayah Ruqhayah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.

“Saya tidak tahu harus berkata apa selain terima kasih. Bapak Bupati datang langsung ke rumah kami, dan sekarang anak saya bisa dioperasi. Ini pertolongan yang besar bagi kami,” ungkapnya dengan haru.

Perjalanan Ruqhayah masih panjang, namun dukungan dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi bukti bahwa harapan selalu ada bagi mereka yang membutuhkan. (*/Red)

banner"3000x250"title"3000x250"
Bagikan