Wartawan Senior Sumsel Edigebuk bin Madesi Tutup Usia, Dunia Pers Terpukul Kehilangan

Dedikasi, Kesederhanaan, dan Semangat Gigih di Lapangan Jurnalistik Selamanya Tersemat di Ingatan

Berita, OKI, PERISTIWA2733 Dilihat
Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan Dunia jurnalistik Sumatera Selatan terpuruk dalam kesedihan setelah sosok wartawan senior Edigebuk bin Madesi menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (25 Desember 2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, dalam usia 56 tahun.

Kepergiannya tidak hanya meruntuhkan hati keluarga, tetapi juga meninggalkan lubang yang sulit terisi bagi rekan-rekan seprofesi yang mengenalnya sebagai sosok penuh dedikasi dan kebersahajaan.

Almarhum mendiami Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan dimakamkan di Pedamaran, OKI, setelah jenazah disemayamkan di rumah duka milik kakak kandungnya, Darson, yang berlokasi di belakang Puskesmas Pedamaran, Desa Pedamaran VI, Kecamatan Pedamaran.

“Saya sangat terkejut dan terpukul. Hubungan kami bukan sekadar rekan kerja, tetapi sudah seperti saudara sendiri,” ujar Fidiel Castro, sahabat dekat almarhum, ketika dihubungi Kamis.

Fidiel menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Edigebuk sekitar dua minggu lalu, pada awal Desember 2025, ketika almarhum tiba-tiba berkunjung ke kediamannya di Tanjung Raja.

Keduanya bahkan sempat melakukan perjalanan jurnalistik bersama ke sejumlah wilayah di Ogan Ilir hingga Indralaya.

“Beliau masih kuat berjalan jauh lintas daerah untuk mencari berita dan mengais rezeki. Semangatnya luar biasa, meskipun sudah berusia lebih dari lima dekade,” ungkap Fidiel, menekankan kondisi fisik almarhum yang masih prima saat itu.

Selain gigih di lapangan, Edigebuk juga dikenang sebagai pribadi yang sederhana dan berpandangan realistis.

Dalam perbincangan terakhir mereka, almarhum sempat menyampaikan pesan tentang makna kehidupan: “Hidup ini untuk dinikmati dan ketika meninggal dunia semuanya akan ditinggalkan.”

Rencana keduanya untuk kembali melakukan kegiatan jurnalistik di Ogan Ilir pada awal pekan ini pun tak sempat terwujud.

Dalam beberapa hari terakhir sebelum kabar duka tiba, almarhum tidak lagi merespons komunikasi apa pun.

 

Kepergian Edigebuk bin Madesi menjadi kehilangan besar bagi insan pers Sumatera Selatan.

Dedikasinya, kesederhanaan, dan semangat kerja yang tak kenal lelah akan terus dikenang oleh semua yang pernah berinteraksi dengannya.

“Selamat jalan sahabat. Semoga amal ibadahmu diterima dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” pungkas Fidiel, dengan hati yang penuh duka – seolah mencerminkan kesedihan seluruh komunitas jurnalistik Sumatera Selatan yang kehilangan salah satu sosoknya yang terhormat. (*/Red)

Bagikan