Berhasil Nol Kasus! Desa Supandhi Gelar Aksi Gencar Tahan Stunting Jelang Indonesia Emas 2045

Bidan & Perangkat Desa Dorong Penanganan BGM, Makanan & Vitamin untuk Anak Balita Sehat

Spread the love
Sidoarjo, Radar Keadilan Prestasi hebat Desa Supandhi yang berhasil menurunkan kasus stunting dari 14 menjadi nol pada akhir 2024 menjadi titik awal sosialisasi penanganan BGM (Bantuan Gizi Makanan), penyaluran bahan makanan, dan vitamin yang digelar Kepala Desa Hadi Santoso.

Kegiatan ini ditujukan secara spesifik untuk warga dengan anak balita, bertujuan mempertahankan pencapaian tersebut dan membangun generasi sehat yang siap membangun Indonesia Emas 2045.

Acara yang dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, kader Posyandu, dan kader kesehatan langsung dibuka oleh Bidan Linda sebagai narasumber utama, dengan semangat yang menular.

Dia memulai dengan ucapan syukur kepada Allah SWT dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebelum mengungkapkan perjalanan perjuangan Desa Supandhi dalam menanggapi stunting.

Kepala Desa Supandhi memberikan pengarahan dalam sosialisasi penanganan stunting.|Dicky Pramono, radarkeadilan.com

“Beberapa tahun silam, kasus stunting di sini bahkan mencapai 21 orang. Tapi sejak tahun 2021, kita serang bersama – perangkat desa, kader, dan wargasampai akhir 2024, Alhamdulillah, tidak ada lagi kasus stunting di Desa Supandhi,” ungkap Bidan Linda dengan tegas kepada audiens.

Dia juga memperjelas bahwa stunting bukan hanya masalah kurang gizi yang terlihat dari kulit atau tinggi badan, melainkan kondisi di mana pertumbuhan anak tidak maksimal akibat kekurangan gizi jangka panjang.

“Anak adalah aset masa depan – kesehatannya dan pendidikannya adalah tanggung jawab kita semua, bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro,” tegasnya.

Para peserta mengikuti sosialisasi penanganan stunting di Desa Supandhi dengan antusias.|Dicky Pramono, radarkeadilan.com

Selama acara, Kepala Desa Hadi Santoso membacakan daftar nama anak yang pernah tercatat sebagai kasus stunting, antara lain Bagas Sugiarto, Robi Atul Adawiyah, Nabil As Shidiqi, Raihana, Abizar Ahmad, Misbah, Rizara Rizyana El-Sano, dan Muhammad Firzan Maulana.

Dia menyampaikan kegembiraan yang tulus melihat anak-anak tersebut kini tumbuh besar dan sehat.

“Namanya sekarang semakin unik dan panjang, tapi mudah-mudahan semua akan menjadi anak yang pintar dan sehat untuk membangun Indonesia Emas,” ujar Hadi Santoso sambil tersenyum, merespons nama-nama anak yang khas.

Persiapan penyaluran bantuan gizi dan vitamin dalam sosialisasi stunting di Desa Supandhi.|Dicky Pramono, radarkeadilan.com

Sosialisasi ini diharapkan memperkuat kesadaran warga tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan sejak dini.

Dengan demikian, pencapaian nol stunting di Desa Supandhi tidak hanya tetap terjaga, tetapi juga menjadi contoh bagi desa lain untuk mengikuti langkah-langkah yang sama – membuktikan bahwa perjuangan melawan stunting bisa memberikan hasil yang menakjubkan. (*/Dicky)

Bagikan