Kemenangan ini diraih setelah mengungguli Tim Tanjung Menang, yang harus puas di posisi kedua.
Sementara itu, Tim Jua-jua meraih tempat ketiga, dan Tim Tanjung Lubuk menempati posisi keempat.
Momen final kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki, SE ., M.Si. Beliau tidak hanya hadir, tetapi juga turun langsung ke sungai dengan perahu untuk melepas peserta di partai puncak. Aksi ini menjadi pemandangan langka yang memukau para penonton.
#HUTRI #Bidar #Merdeka #Indonesia
“Bidar tradisional ini adalah kebanggaan masyarakat OKI. Setiap kali event digelar, perputaran ekonomi tampak nyata. Antusiasme warga menjadi bukti budaya ini harus terus dilestarikan,” tegas Bupati Muchendi.
Bupati Muchendi menekankan pentingnya dampak ekonomi yang ditimbulkan dari acara ini.
#TimBidar #IndonesiaJuara
“Ketika ada event seperti ini, perputaran uang terasa. UMKM dan pedagang kecil merasakan lonjakan transaksi,” jelasnya.
Ia berharap lomba bidar tidak hanya menjadi tradisi di Kayuagung, tetapi juga dikenal lebih luas hingga ke seluruh Sumatera Selatan.
“Budaya ini harus dilestarikan, sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tuturnya.

#HUTRI #HadiahLomba #SemangatKemerdekaan #IndonesiaRaya
“Setiap kegiatan pasti menghasilkan sampah. Setelah lomba berakhir, lingkungan harus kembali bersih,” tegasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga OKI, Muhammad Amin, S.Pd., MM, yang juga menjabat sebagai ketua panitia lomba, menyampaikan bahwa lomba bidar menjadi penutup rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di kabupaten tersebut.
“Juara pertama mendapat uang pembinaan Rp10 juta, juara kedua Rp7 juta, juara ketiga Rp5 juta, dan juara keempat Rp3 juta, selain trofi,” tandasnya.
Dengan berakhirnya lomba bidar ini, semangat kemerdekaan dan kebersamaan diharapkan terus membara di hati masyarakat OKI. (*/Red)