Ogan Komering Ilir, RK.com – Mobil Unit Pemadam Kebakaran kabupaten Ogan Komering Ilir (Damkar OKI) kembali meraung menuju lokasi asrama putra SMA Negeri 3 Kayuagung, Sabtu (4/5/2024) sekira pukul 08.30 WIB yang berlokasi di Jalan Letnan Sayuti kelurahan Kedaton.
Berdasarkan pantauan media Radarkeadilan.com, tampak para siswa SMA Negeri 3 Kayuagung yang dibantu warga, personil Damkar, Polres OKI dan Kodim 0402/OKI-OI berjibaku memadamkan api yang diduga akibat korsleting listrik.
Salah satu siswa kelas X SMA Negeri 3 Kayuagung, Amri saat dimintai keterangan media Radarkeadilan.com mengatakan, kebakaran asrama putra diketahui sekira pukul 08.00 WIB, pagi.
“Sebenarnya dari korsleting listrik terjadi dari kemarin, namun sudah menghubungi serta sudah diperbaiki pihak PLN,” Akunya kepada media Radarkeadilan.com, Sabtu (4/5/2024).
Kepala Bidang Pengendalian Kebakaran Kabupaten OKI, Muhammad Yusuf di lokasi kebakaran menjelaskan, dua unit mobil pemadam kebakaran, 36 personil Damkar OKI diturunkan dan dalam waktu kurang lebih satu jam api bisa dipadamkan.
Ia menekankan pentingnya pengadaan kendaraan pemadam kebakaran dengan kapasitas yang memadai untuk mengatasi situasi darurat seperti ini.
“Kami berharap pada tahun 2025 akan dilakukan penambahan kendaraan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi situasi serupa dimasa mendatang. Peristiwa ini mengingatkan akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan terhadap resiko kebakaran, terutama di lingkungan asrama yang padat,” Tegas Yusuf.
Sementara kepala SMA Negeri 3 Kayuagung, H. Anis Joko Santoso, S.Pd., MM di lokasi kejadian, saat ini belum bisa memberikan keterangan. Namun dirinya mengungkapkan hal ini sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan masih menunggu tim aset.
Dirinya juga menerangkan bahwa benar kemarin sudah diperbaiki pihak PLN. Namun, diduga api dipicu dari kabel utama di kamar 36 lantai bawah, bukan dari lokasi listrik yang diperbaiki,” Tegasnya.
Pantauan, 41 kamar dilantai atas asrama putra SMA Negeri 3 Kayuagung ludes terbakar dan menghanguskan barang-barang milik siswa yang tinggal asrama putra dilantai atas. Sedangkan kerugian belum diketahui pasti, masih menunggu hasil penyelidikan tim aset. (Red)