Salah satu operator instalasi listrik rumahan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat yang meminta pemasangan listrik secara cepat dan murah, tanpa memperhatikan aspek keselamatan.
“Banyak warga yang minta pasang listrik secepatnya, kadang kabelnya pakai kualitas rendah atau tidak sesuai kapasitas beban alat elektronik. Akhirnya terjadi arus pendek,” ujarnya. Sabtu (10/5/2025).
Ia menambahkan, pemicunya biasanya berasal dari penggunaan kabel tipis yang tidak mampu menahan arus tinggi, percabangan sembarangan tanpa grounding yang baik, serta sambungan stop kontak yang bertumpuk. Hal ini membuat rumah-rumah rentan mengalami korsleting, terlebih saat beban listrik tinggi di malam hari.
“Kami dari Sat-Pol PP bagian Damkar menghimbau kepada Masyarakat agar memperhatikan Instalasi yang ada dirumah masing-masing, apabila tidak sesuai standar agar dilakukan perbaikan segera,hal ini menjadi penyebab paling umum kebakaran rumah,” ujar Junaidi.
Ia juga menambahkan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terhadap instalasi listrik, minimal setahun sekali, terutama untuk rumah-rumah lama yang instalasinya sudah usang.
“Pastikan penggunaan kabel SNI, pemasangan MCB yang sesuai kapasitas, serta hindari pemakaian terminal listrik bertumpuk. Ini langkah dasar yang bisa menyelamatkan nyawa dan harta,” tambahnya.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan kerjasama semua pihak, diharapkan angka kebakaran akibat korsleting listrik di Musi Banyuasin dapat ditekan secara signifikan.
Selanjutnya Junaidi, SH juga memberitahukan bahwasanya untuk kecamatan Tungkal Jaya belum ada Pos Siaga Damkar. di khususkan untuk warga kecamatan Tungkal Jaya untuk lebih waspada,dan pihak pemerintah daerah melalui Sat-Pol PP Musi Banyuasin berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga slogan Muba Maju tidak hanya slogan. (Desi)