Menanggapi Mundurnya Hasan Nasbi

Menanggapi Mundurnya Hasan Nasbi

Berita, Jakarta, SWI2523 Dilihat
Spread the love
Jakarta, Radar Keadilan Kabar tentang mundurnya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi dari posisinya di Kabinet Merah Putih. Mendapatkan tanggapan beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

Hasan mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sejak 21 April 2025. Surat itu dikirimkan ke Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Beberapa waktu lalu, Hasan Nasbi memberikan pernyataan kontroversial terkait aksi teror kepala babi dan tikus yang diterima redaksi Tempo.

Alih-alih mengecam tindakan intimidasi tersebut, Hasan justru meremehkannya. Ia berpendapat bahwa teror tersebut tidak perlu dibesar-besarkan dan bahkan menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.

Pernyataan ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk kalangan jurnalis, organisasi pers, dan masyarakat sipil.

Mereka menilai komentar Hasan Nasbi tidak sensitif, merendahkan kebebasan pers, dan berpotensi melegitimasi tindakan kekerasan terhadap media.

Mundurnya Hasan Nasbi dapat disikapi dari beberapa sudut pandang :

Baca Juga :  Memperoleh Ribuan Suara, Eks Kades Labuan Jaya Berpotensi Jadi Anggota DPRD OKI

Kesimpulannya,
mundurnya Hasan Nasbi dari Kepala PCO perlu dilihat sebagai konsekuensi logis dari pernyataannya yang kontroversial terkait teror terhadap Tempo. Sikap meremehkan ancaman terhadap pers adalah tindakan yang tidak dapat diterima, terutama dari seorang pejabat yang memiliki tanggung jawab dalam komunikasi pemerintah. Langkah ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi para pejabat publik lainnya untuk lebih berhati-hati dan sensitif dalam menyampaikan pendapat, serta menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kebebasan pers dan perlindungan jurnalis. Pemerintah juga perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem komunikasi publiknya agar insiden serupa tidak terulang kembali.

Salam hormat,
Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom.
Pengamat Sosial dan Politik.
(Kepala Litbang dan Diklat DPP SWI).
banner"3000x250"title"3000x250"
Bagikan