Dengan tajuk “Pendidikan Berkualitas Sebagai Pemutus Rantai Kemiskinan”, Rohman menguraikan bagaimana investasi di sektor pendidikan mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan membebaskan masyarakat dari kemiskinan.
“Pendidikan adalah jalan keluar paling nyata dari lingkaran kemiskinan. Muba telah membuktikan bahwa dengan komitmen bersama, kita bisa mengubah stigma lama menjadi prestasi baru,” tegas Wabup Rohman di hadapan ratusan mahasiswa dan akademisi.
Muba Lampaui Rata-rata Nasional:
Rohman menjelaskan, pada tahun 2025, Muba berhasil menekan angka kemiskinan dari 12,88 persen menjadi 9,97 persen.
“Ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, angka kemiskinan Muba berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya bangga.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan jumlah penduduk miskin di Muba sebesar 19.333 jiwa, atau sekitar 2,91 persen poin. Prestasi ini menempatkan Muba sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan terbesar kedua di Sumatera dan kedelapan secara nasional.
Tak hanya menurunkan angka kemiskinan, kemajuan di bidang pendidikan juga berdampak signifikan pada IPM Muba. Rohman mengungkapkan bahwa IPM Muba terus mengalami tren positif berkat peningkatan kualitas pendidikan, khususnya indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
Harapan lama sekolah di Muba meningkat dari 11,9 tahun (2023) menjadi 12,3 tahun (2025), sementara rata-rata lama sekolah naik dari 7,61 tahun menjadi 7,65 tahun.
“Investasi terbesar yang kami lakukan adalah memastikan akses pendidikan lebih merata, mulai dari beasiswa, peningkatan kualitas guru, hingga pembangunan sekolah baru,” jelas Rohman.
Program Strategis Pemkab Muba:
Pemkab Muba telah menyiapkan berbagai program strategis di sektor pendidikan pada 2025, antara lain:
- Pemberian beasiswa senilai Rp 4,7 miliar bagi tenaga pendidik dan mahasiswa, termasuk untuk guru di daerah 3T, guru berprestasi, serta mahasiswa berprestasi.
- Program pengelolaan pendidikan dengan alokasi Rp 203 miliar untuk penambahan ruang kelas, rehabilitasi sekolah, pembangunan unit sekolah baru, serta penataan sarana prasarana.
Saat ini, Muba memiliki 1.169 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP dengan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan mencapai 11.223 orang.
“Kampus kita sudah melakukan berbagai terobosan termasuk workshop internasional hingga ke Brunei, ASEAN, dan Amerika Serikat. Bahkan mahasiswa Muba juga terlibat dalam riset yang didanai Kemenristek Dikti. Harapan kami kegiatan ini bisa terus diperluas,” ujarnya.
Wakil Rektor I Unsri, Prof Rujito Agus Suwignyo, mengapresiasi perhatian Pemkab Muba terhadap pendidikan.
“Kepedulian Bupati dan Wabup Muba dalam meningkatkan kualitas SDM sangat luar biasa. Ini contoh nyata bagaimana pemerintah daerah memberi kontribusi nyata bagi perguruan tinggi,” katanya.
Prof Rujito menambahkan, Unsri memiliki cita-cita menjadi salah satu universitas berkelas dunia dalam level 100 besar global.
“Untuk itu, kami ingin memberi dampak langsung bagi masyarakat, dan Muba adalah contoh baik dari sinergi itu,” pungkasnya.
Pendidikan Berkualitas: Investasi Masa Depan