Santri As Shofa Belajar Jurnalistik: Pena untuk Perubahan

SWI Bekali Generasi Muda Keterampilan Menulis dan Berkomunikasi Efektif

Banten, Berita, SWI2573 Dilihat
Spread the love
Rajeg, Tangerang, Radar Keadilan – Pendopo Ndalem KH Makruf Irsyad Al Quds di Pesantren Technopreneur As Shofa, Rajeg, Tangerang, Banten, bergema dengan semangat belajar pada Rabu (25/6/2025) pagi.

Bukan pelajaran kitab kuning semata, puluhan santriwan dan santriwati mengikuti Diklat Jurnalistik Go to School, program unggulan Sekber Wartawan Indonesia (SWI). Inisiatif ini bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan jurnalistik, menajamkan kemampuan menulis dan komunikasi, serta mendorong mereka menjadi agen perubahan di masyarakat.

Gus Nur Rohman, pemimpin Pesantren As Shofa, menyatakan, “Kami ingin santri mampu menghasilkan karya intelektual dan menyebarkan informasi bermanfaat bagi masyarakat. Jurnalistik, bagi kami, adalah alat untuk itu.”

Caption: Suasana ceria dan penuh semangat dalam kegiatan belajar bersama di Pendopo Ndalem KH Makruf Irsyad Al Quds di Pesantren Technopreneur As Shofa, Rajeg, Tangerang, Banten. Semoga ilmu yang didapat menjadi berkah./radarkeadilan.com

Beliau berharap, diklat ini akan meningkatkan kepercayaan diri santri dalam menyampaikan gagasan dan permasalahan di lingkungan mereka.

“Kemampuan menulis dan berbicara di depan umum akan sangat membantu mereka,” tambahnya.

Imam Suwandi, S.Sos., M.I.Kom., Kepala Diklat dan Litbang DPP SWI, membawakan materi “Pengantar Ilmu Jurnalistik: Lebih dari Sekadar Menulis Berita.”

Ia menekankan peran jurnalistik dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, dan mengawasi jalannya kekuasaan.

“Jurnalistik adalah seni dan sains dalam menyampaikan informasi secara bertanggung jawab,” ujarnya.

Lebih lanjut, Imam menjelaskan pentingnya literasi media bagi generasi muda untuk memahami dan merespon isu-isu terkini.

“Keterampilan ini akan membantu mereka menjadi warga negara yang aktif dan kritis,” pungkasnya.

Diklat ini diharapkan dapat membekali para santri dengan kemampuan menulis dan public speaking yang mumpuni. Dengan bekal ilmu jurnalistik, mereka diharapkan mampu menyampaikan permasalahan di sekitar mereka dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Baca Juga :  Setelah Abi Quhafa, Qoriah Asal OKI ini Turut Wakili Indonesia di Ajang MTQ Internasional

Semoga, dari As Shofa, akan lahir generasi muda yang mampu menggunakan pena dan lidah untuk perubahan yang lebih baik.

Penulis:
Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom.
Kepala Bidang Diklat dan Litbang DPP SWI.
(Red*/IMS)

banner"3000x250"title"3000x250" banner"3000x250"title"3000x250"
Bagikan