Hal ini menjadi semakin relevan di tengah kondisi ekonomi yang kurang stabil dan berpotensi menggerus semangat religiusitas masyarakat.
Gus Nur Rohman, Wakil Ketua PWNU Banten dan pengurus PCINU Hongkong, menyampaikan bahwa kemiskinan dapat berdampak luas, bahkan mendekatkan seseorang pada kekafiran.
“Kemiskinan menimbulkan dampak kerusakan yang lebih luas. Dampak kemiskinan dan lemahnya ekonomi masyarakat bisa menjadikan masyarakat melakukan perbuatan yang menyimpang baik dari sisi agama maupun pemerintah,” ujarnya dalam pengajian rutin ‘Marhaban Ya Syahru Maulid’ di Pondok Pesantren Technopreneur As Shofa, Tangerang, Banten, Minggu (24/8/2025) malam.
Ia juga mengajak umat Islam untuk bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih, sehingga tidak ada lagi kendala dalam melaksanakan ajaran agama.
“Saya bersyukur kita telah merasakan nikmat kemerdekaan, ini merupakan anugerah yang patut kita syukuri bersama. Sehingga tidak ada lagi kendala bagi umat Islam untuk melaksanakan ajaran baik yang diberikan oleh Allah melalui apa yang telah disampaikan Rasulullah,” tambahnya.
Momentum Maulid: Refleksi Spiritual untuk Kebangkitan Nasional
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai-nilai spiritual yang dapat membangkitkan semangat nasionalisme dan kepedulian sosial.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, semangat keagamaan dan kebangsaan harus berjalan beriringan untuk mencapai kemajuan yang hakiki. (*/Red/Ims)