Satuan Tugas Makan Bergizi (Satgas MBG) Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama Komite Pengawasan Program Gizi (KPPG) Palembang langsung turun tangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menemukan sejumlah pelanggaran serius.
“Kami sangat terkejut dengan temuan ini. Keamanan pangan adalah prioritas utama, dan kami tidak akan mentolerir kelalaian yang membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sekolah,” tegas Kepala KPPG Palembang, Nurya Hartika, saat diwawancarai di lokasi, Kamis (18/9/2025).
Dalam sidak tersebut, Satgas MBG dan KPPG Palembang menemukan bahwa sarana produksi makanan tidak memenuhi standar kebersihan, sistem pembuangan limbah bermasalah, dan petugas penjamah makanan kurang memiliki pengetahuan tentang higienitas dan sanitasi.
“Kami memberikan arahan tegas kepada pengelola dapur untuk segera melakukan pembenahan total. Ini bukan sekadar formalitas, tetapi untuk memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman, sehat, dan bergizi,” ujar Kasatgas MBG OKI, Lubis, SKM., M.Kes., yang juga hadir dalam sidak tersebut.
- Perbaikan Sarana Produksi: Memastikan semua peralatan dan perlengkapan dapur dalam kondisi bersih dan steril.
- Penataan Sistem Pembuangan Limbah: Membuat sistem pembuangan limbah yang sesuai standar kesehatan dan tidak mencemari lingkungan.
- Pelatihan Higienitas dan Sanitasi: Memberikan pelatihan intensif kepada petugas penjamah makanan tentang cara menjaga kebersihan diri, peralatan, dan lingkungan kerja.
Sertifikasi Ulang sebagai Syarat Operasi
Sebagai bentuk pengawasan berkelanjutan, Dapur MBG Desa Menang Raya tidak diperbolehkan beroperasi kembali sebelum memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi dari Dinas Kesehatan setempat. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa dapur telah memenuhi semua persyaratan kesehatan, kebersihan, dan kelayakan dalam pengolahan makanan.
“Kami akan terus melakukan pendampingan teknis dan pengawasan ketat untuk memastikan program MBG berjalan sesuai standar dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” pungkas Nurya Hartika.






