Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya pemulihan akses transportasi dan roda perekonomian masyarakat pasca robohnya jembatan tersebut.
Kasat Pol PP Muba, Erdian Syahri, S.Sos., M.Si., melalui Kepala Bidang Linmas Satpol PP turut hadir mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin dalam kegiatan tersebut.
Sebagaimana disampaikan oleh Bupati Musi Banyuasin, H. M. Toha, robohnya jembatan P6 Sungai Lalan terjadi pada 12 Agustus 2024 pukul 21.00 WIB akibat ditabrak kapal tongkang bermuatan batu bara.
Insiden ini mengakibatkan kerusakan parah pada struktur jembatan, sehingga mengganggu seluruh aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di Kecamatan Lalan.
Jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan berbagai wilayah dan menjadi jalur utama transportasi warga serta distribusi logistik.
Asosiasi AP6L, yang bertanggung jawab atas proyek revitalisasi, menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan pembangunan jembatan dalam waktu sekitar 10 bulan.
Proses tersebut meliputi tahap pelelangan, perancangan fisik, pengadaan material, dan pemasangan pipa pancang sebagai struktur penyangga utama jembatan.
Namun saat ini, pengiriman material proyek masih mengalami hambatan, terutama di wilayah Batang Hari, karena masih menunggu koordinasi dari asosiasi perawatan jalan nasional.
Meskipun demikian, seluruh pihak berkomitmen mempercepat proses tersebut agar target penyelesaian dapat dicapai.
Bupati Muba mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan mengawal proses pembangunan jembatan ini secara bersama-sama.
Pemerintah daerah akan terus mengawal proses pembangunan agar berjalan sesuai standar teknis, aman, dan berkualitas.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menargetkan proyek ini dapat rampung dalam waktu 6 bulan ke depan.
Ia menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam menjaga keamanan serta mendukung kelancaran proyek.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga keselamatan, memulihkan perekonomian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Kementerian Republik Indonesia sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah pusat terhadap percepatan pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak.