Dalam sambutannya, H Trisko Defriyansa menegaskan bahwa apel siaga ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi berbagai macam bencana, mulai dari kebakaran hutan, banjir, angin puting beliung dan bencana lainnya.
“Memang bencana tidak dapat dihindari, tetapi dengan mitigasi dan kesiapsiagaan yang baik, resikonyo dapat kita minimalisir,” ujarnya.
“Pada periode September-Oktober 2023 lalu, kita dihadapkan dengan fenomena panas ekstrim yang menyebabkan kekeringan sehingga rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Maka dari itu, kita harus siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam berupa banjir dan longsor,” tandasnya mengingatkan.
Dikatakan Trisko, berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuklinggau menyebutkan sepanjang 2023 lalu, telah terjadi beberapa bencana baik alam maupun non-alam yakni 10 kali terjadi banjir, enam kali tanah longsor, enam kali terjadi angin puting beliung, 32 kali peristiwa kebakaran di permukiman penduduk serta 92 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dedikasi, keberanian dan pengabdiannya dalam membantu masyarakat, dan saya berpesan jaga kesehatan, kekompakan dan keselamatan dalam bekerja,” pungkasnya.
Selesai pelaksanaan apel, Pj wali kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran Pemkot Lubuklinggau meninjau sarana prasarana penanggulangan bencana mulai dari perahu dan kelengkapannya, kendaraan logistik maupun tenda-tenda darurat saat terjadi bencana.