Lebih jauh Trisko mengungkapkan menurut perkiraan BMKG curah hujan dengan identitas tinggi akan terus berlangsung sampai Februari mendatang.
“Pada periode September-Oktober 2023 lalu, kita dihadapkan dengan fenomena panas ekstrim yang menyebabkan kekeringan sehingga rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Maka dari itu, kita harus siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam berupa banjir dan longsor,” tandasnya mengingatkan.
Dikatakan Trisko, berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuklinggau menyebutkan sepanjang 2023 lalu, telah terjadi beberapa bencana baik alam maupun non-alam yakni 10 kali terjadi banjir, enam kali tanah longsor, enam kali terjadi angin puting beliung, 32 kali peristiwa kebakaran di permukiman penduduk serta 92 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan.