Namun, prestasi membanggakan itu tercoreng oleh realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang jauh di bawah target. Hanya 32,9%! Fakta mengejutkan ini terungkap dalam rapat paripurna DPRD OKI, Senin (23/6/2025).
Target 907 Miliar, Realisasi Hanya 291 Miliar
Wakil Bupati OKI, Supriyanto, mengakui rendahnya realisasi PAD dalam penyampaian nota pertanggungjawaban APBD 2024. Total pendapatan daerah hanya mencapai 2 triliun rupiah dari target 3 triliun rupiah. Lebih parah lagi, PAD hanya 291 miliar rupiah, jauh dari target 907 miliar rupiah.
Namun, pernyataan tersebut langsung dibalas kritik tajam dari Fraksi Gerindra. Anggota Fraksi Gerindra, Feri Indratno, menilai rendahnya realisasi PAD mencerminkan kelemahan perencanaan fiskal daerah.
“Target 907 miliar, realisasi hanya 291 miliar! Ini sangat tidak memuaskan dan harus jadi perhatian serius, terutama bagi bupati terpilih,” tegas Feri.
“Jangan hanya target kosong, kita butuh proyeksi yang bisa dijalankan!” serunya.
Reformasi Total Sistem Pengelolaan PAD
DPRD OKI mendesak reformasi total sistem penggalian PAD. Evaluasi kinerja BUMD, optimalisasi sektor pajak dan retribusi, serta penggarapan potensi ekonomi lainnya menjadi kunci. Perencanaan anggaran ke depan harus berbasis data dan analisis yang terukur, bukan sekadar mengejar predikat administratif. (Red)