Koperasi Desa Merah Putih OKI Gempur Blankspot Internet: Kedaulatan Digital dari Desa untuk Indonesia

Inisiatif Koperasi Desa Merah Putih (KMP) di Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi solusi inovatif pemerataan akses digital melalui skema bisnis internet berbasis koperasi, memberdayakan masyarakat desa sebagai pemilik dan pengelola layanan internet.

EKONOMI, OKI, TEKNOLOGI2154 Dilihat
Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan – Di tengah gemerlap kota, masih ada asa yang membara di pelosok desa. Koperasi Desa Merah Putih (KMP) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) hadir sebagai obor penerang, memelopori gerakan kedaulatan digital dengan meluncurkan skema bisnis internet berbasis koperasi.

Inisiatif ini bukan sekadar proyek, melainkan jawaban nyata atas dahaga informasi dan akses digital yang selama ini membelenggu wilayah pedesaan dan terpencil.

Mengatasi Blankspot, Mendorong Kemandirian

Langkah KMP ini menjawab tantangan kurangnya jangkauan layanan internet yang memadai di banyak wilayah OKI. Dampaknya sangat luas, mulai dari akses pendidikan yang terbatas, pertumbuhan ekonomi yang terhambat, hingga sulitnya mengakses layanan publik.

Dengan pendekatan koperasi, masyarakat desa tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pemilik dan pengelola layanan internet di wilayahnya.

Awal Baru: Penandatanganan KSO, Harapan Baru untuk Konektivitas Digital di Desa-Desa OKI./radarkeadilan.com

“Kami percaya bahwa akses internet adalah hak dasar masyarakat. Dengan model koperasi, kita dorong kemandirian desa untuk menyediakan infrastruktur digitalnya sendiri melalui kerjasama (KSO) bersama ISP yang terpercaya,” ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM OKI, H. Suhaimi, AP., M.Si.

Kopdes Merah Putih: Pilar Ekonomi Rakyat

Suhaimi menjelaskan bahwa Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) adalah program pemerintah yang bertujuan memperkuat ekonomi rakyat melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.

Program ini didanai melalui skema pinjaman produktif dari Himpunan Bank Pemerintah (Himbara), bukan hibah.
Komitmen Bersama: Penandatanganan KSO, Bukti Nyata Sinergi ISP dan Kopdes Merah Putih untuk Kemajuan Digital Desa./radarkeadilan.com

“Melalui kemitraan strategis dengan HIMBARA, Kopdes Merah Putih dapat mengakses sumber pendanaan berkelanjutan untuk mendukung visi desa digital, mengatasi blankspot, dan membangun kedaulatan ekonomi berbasis koperasi. Ini menjadi bukti bahwa kemandirian desa bisa dibangun lewat kolaborasi antara koperasi, pemerintah, dan lembaga keuangan milik negara,” jelas Suhaimi.

Skema Kerjasama yang Fleksibel

Hanif Fatoni dari Axentra Indonesia menjelaskan skema kerjasama operasional (KSO) antara ISP dan Kopdes Merah Putih. ISP akan memberikan dukungan teknis berupa pelatihan dan pendampingan bisnis bagi desa yang ingin membangun layanan internet lokal.

Teknologi yang digunakan fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi geografis setempat, termasuk penggunaan jaringan internet satelit untuk wilayah 3T.

Solidaritas Digital: Kekompakan ISP, Koperasi Desa Merah Putih, dan Pemerintah Daerah untuk Akses Internet Merata./radarkeadilan.com

“Beberapa desa yang telah menerapkan skema ini berhasil keluar dari zona blankspot dan kini memiliki layanan internet mandiri dengan tarif terjangkau dan kualitas stabil,” ungkap Hanif.

Model ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, seperti warung internet desa, pelatihan digital, hingga layanan e-commerce lokal.

“Model ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi gerakan kedaulatan digital dari desa untuk desa,” tambahnya.

Targetnya, 120 desa di OKI akan terhubung melalui program desa online mandiri tahun ini, melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, BUMDes, serta mitra teknologi.

Apresiasi dari Pemerintah Daerah

Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI, Adi Yanto, S. Pd,, M.Si, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah strategis ini.

“Kami sangat mengapresiasi langkah progresif dari Koperasi Merah Putih yang telah menghadirkan inovasi berbasis digital melalui program Desa Online Mandiri. Ini adalah bukti nyata bahwa transformasi digital juga dapat dan harus dimulai dari desa,” terangnya.

Menurut Adi, keberadaan internet di desa bukan hanya sebagai kebutuhan pelengkap, tetapi menjadi kebutuhan dasar baru dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, dan pelayanan publik.

“Akses internet yang inklusif akan membuka banyak peluang: dari pendidikan, pemasaran produk lokal, hingga pelayanan digital pemerintah desa. Kami di Dinas Kominfo siap bersinergi dalam penguatan infrastruktur, literasi digital, dan pendampingan teknologi,” ujar Adi.

Ia juga menyampaikan bahwa program seperti ini sangat selaras dengan agenda nasional transformasi digital dan program 100 Smart Village yang sedang didorong di berbagai daerah.

“Kolaborasi lintas sektor seperti ini bisa terus tumbuh. Pemerintah daerah, koperasi, komunitas, dan dunia usaha harus berjalan bersama, agar tidak ada desa yang tertinggal dalam era digital ini,” pungkasnya.

Di setiap sudut desa, di setiap jengkal tanah air, asa untuk maju tak pernah padam. Koperasi Desa Merah Putih adalah bukti nyata bahwa dengan semangat gotong royong dan inovasi, kedaulatan digital bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang dapat diraih bersama. (*/Red)
banner"3000x250"title"3000x250"
Bagikan