“Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan di sekeliling tempat tinggal menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD. Jadi, PHBS menjadi salah satu antisipasi agar tubuh kita tetap sehat, ” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS, Selasa (16/1/2024).
Kadinkes Muba juga mengimbau Kepala Puskesmas untuk wilayah yang akan di fooging maka sesuai SOP masyarakat harus melaksanakan gotong royong, membersihkan dari barang-batang yang bisa membuat tergenang air seperti ban bekas botol bekas, mengalirkan saluran yan tersumbat oleh sampah dan didampingi oleh ketua RT atau aparat desa atau kelurahan.
Azmi meminta masyarakat mengoptimalkan kegiatan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yang terdiri dari :
1. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Plus-nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :
1. Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
4. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab.
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain- lain. (Nop/Ril)