“Berdasarkan data dan informasi, bahwa untuk pengadaan benih padi tersebut dananya berasal dari dana APBD OI tahun 2023 dengan anggaran sebesar 484.750.000 rupiah, dengan jenis paket belanja barang untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat (benih padi),” beber Yasandi, Jum’at (22/12/2023).
Ditambahkannya, “Oleh karena itulah kami mempertanyakan sudah sejauh mana penyaluran benih padi tersebut, berapa yang sudah diserahkan, dan berapa ton benih padi yang tersedia,” ujarnya.
“Anggaran tidak besar seperti itu pak, coba dikoordinasi dengan pak Maskur sebagai kabidnya, karena dia yang membidangi dan bibit tersebut sudah diserahkan dengan poktan,” ujar Abi.
Terpisah, Kepala bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian OI Masykur Efendi S.P saat diwawancarai awak media diruang kerjanya menjelaskan bahwa anggaran memang sengaja dibesarkan Rp.484 juta lebih supaya tercaper dengan jumlah benih yang di butuhkan, sebab pengadaan benih sifatnya E-katalog harga tidak boleh lebih ataupun kurang dari ketentuan pemerintah, Jumat (22/12/2023).
“Anggaran yang dikeluarkan untuk pengadaan bibit benih ciherang sebesar 267 juta rupiah sedangkan total Benih yang di butuhkan 19 Ton dengan Harga Rp.13000/Kg plus ongkos sebesar Rp.800, itulah jumlah kontrak anggaran yang dibayarkan, sedangkan untuk sisa anggaran dikembalikan sebagai SiLPA,” ungkapnya.
Masih kata Masykur, “Benih yang dibeli dari Penangkar berlebel Biru dari CV….desa Lempuing kabupaten Ogan Komering Ilir, telah diserahkan sebanyak 48 kelompok tani yang berada di 8 kecamatan, dengan jumlah luas lahan 485 hektar dengan rincian masing-masing 40 kg/hektar,” pungkasnya. (JR)