Ribuan Jemaah OKI Ikuti Edukasi Neuroparenting, dr Aisah Dahlan: “Masalah Rumah Tangga Bukan Soal Cinta tapi Pemahaman”

Pemkab OKI Gelar Muhasabah Akhir Tahun Bersama Peringatan Hari Ibu, Dorong Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

Spread the love
Ogan Komering Ilir, Radar Keadilan Ribuan jemaah, didominasi ibu-ibu majelis taklim se-Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) beserta peserta dari wilayah sekitar, mengisi GOR Perahu Kajang pada Selasa (16/12/2025) dalam kegiatan Muhasabah Akhir Tahun sekaligus Peringatan Hari Ibu.

Acara tersebut menghadirkan praktisi neuroparenting dan pendakwah ternama, dr Aisah Dahlan, CMHt., CM.NLP, yang menyampaikan panduan mendalam tentang membangun keluarga kuat melalui pendekatan ilmu otak.

Kegiatan diikuti oleh lebih dari seribu peserta dari Kabupaten OKI, Ogan Ilir, OKU Timur, dan Kota Palembang. dr Aisah Dahlan membawakan materi edukatif dengan fokus pada neuroparenting skill, yang mengulas perbedaan struktur serta mekanisme kerja otak laki-laki dan perempuan beserta dampaknya pada dinamika rumah tangga.

Menurut dr Aisah, sebagian besar permasalahan dalam rumah tangga tidak berasal dari kurangnya rasa cinta, melainkan dari keterbatasan pemahaman terhadap perbedaan pasangan.

dr Aisah Dahlan, praktisi neuroparenting dan pendakwah, menyampaikan materi tentang pembangunan keluarga sakinah mawaddah warahmah dalam kegiatan Muhasabah Akhir Tahun dan Peringatan Hari Ibu di GOR Perahu Kajang, Kabupaten OKI, Selasa (16/12/2025). Ia mengulas perbedaan cara kerja otak laki-laki dan perempuan serta pentingnya saling memahami untuk mengelola konflik rumah tangga./radarkeadilan.com
“Dalam banyak kasus, masalah rumah tangga bukan soal kurangnya cinta, tetapi kurangnya ilmu untuk memahami cara kerja otak pasangan. Laki-laki dan perempuan memiliki fokus serta prioritas yang berbeda. Dengan saling memahami, konflik dapat dikelola dengan lebih efektif,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya empati dan penerimaan untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Setiap pasangan memiliki kebutuhan emosional yang berbeda dalam menghadapi persoalan.

“Suami perlu memahami bahwa istri membutuhkan koneksi emosional sebelum mencari solusi, sementara istri perlu menghargai ruang yang dibutuhkan suami untuk memproses masalah. Saling memahami inilah yang menjadikan rumah tangga sebagai tempat yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga,” tambahnya.

Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki menegaskan bahwa keluarga merupakan pondasi utama pembangunan masyarakat dan daerah. Keluarga yang harmonis akan melahirkan generasi yang sehat secara mental, emosional, dan spiritual.

“Pemerintah daerah meyakini bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan infrastruktur. Keluarga yang kuat dan harmonis adalah kunci utama untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas,” ucapnya.

Ia mengajak masyarakat menjadikan akhir tahun sebagai momentum refleksi dan evaluasi kehidupan berkeluarga.

“Mari kita manfaatkan akhir tahun ini untuk mengevaluasi diri, memperbaiki komunikasi dalam keluarga, serta memperkuat peran suami, istri, dan orang tua dalam mendidik anak,” pungkasnya.

Selain itu, Pemkab OKI juga menyerahkan Baznas Award sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang berkontribusi dalam penguatan peran zakat dan kegiatan sosial keagamaan di Kabupaten OKI.

Program ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong ketahanan keluarga sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutansebuah tujuan yang sejalan dengan harapan awal acara untuk menciptakan masyarakat sejahtera secara menyeluruh melalui penguatan unit terkecil dalam bangsa(*/Red)

Bagikan

BERITA TERKAIT